Punya orang deket tapi ga bisa diandalkan

Punya orang deket tapi ga bisa diandalkan?

Pernah denger sindrom Peter Pan ? ini adalah istilah psikolog dimana orang dewasa , biasanya pria, tidak ingin menjadi dewasa dan mengambil tanggungjawab sebagai orang dewasa. 

Pengidap sindrom Peter Pan tidak bersikap sesuai usia, cenderung tidak mandiri, tidak mau mengambil tanggungjawab dan kekanakan.

 

Berikut ini adalah ciri – ciri Pria dengan Sindrom Peter Pan :

·         Tidak mau bekerja

Bekerja adalah kewajiban orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namu orang dengan sindrom di atas, tidak ada motivasi bekerja, cenderung malas – malasan, tidak berusaha meningkatkan karir hingga akhirnya dipecat.

·         Tidak mampu menangani masalah

Mereka tidak dapat menyelesaikan masalah, mereka bisa melempar tantrum seperti anak kecil. Mereka mungkin meneriaki orang lain alih – alih melakukan percakapan untuk menyelesaikan masalah.

·         Sulit berkomitmen

Awalnya mungkin dia berjanji untuk komitmen, tapi kemudian putus dengan pasangannya dalam waktu singkat. Bila ia tidak ingin memiliki hubungan jangka panjang sepanjang hidupnya, ia mungkin pengidap Sindrom Peter Pan.

·         Penyalahgunaan narkoba dan alcohol

Mereka tak jarang melarikan diri dengan konsumsi alcohol dan narkoba. Bila kebiasan itu berlanjut, kemungkinan dia memiliki kecanduan atau tidak ingin mengambil tanggungjawab sebagai orang dewasa.

·         Tidak bisa diLolkan

Mereka sama sekali tak bisa diLolkan, mereka berjanji melakukan sesuatu namun ketika saatnya tiba mereka menghilang, membuat alasan tidak masuk akal ketika diminta pertanggunjawaban.

Cara menghadapi orang dengan Sindrom Peter Pan :

·         Berhenti menolong

Mereka cenderung meminta tolong untuk dipenuhi kebutuhannya, ia sangat bergantung dan tak pernah jadi dewasa. Berhenti menolong atau memberi dukungan padanya, ajarkan padanya bahwa ia perlu menghadapai segala sesuatu mandiri.

·       Perkenalkan konsep dewasa secara bertahap

Pola pikir kedewasaan mereka perlu diubah, beri pengertian bahwa menjadi dewasa tidak sulit dan tidak menakutkan, melainkan tantangan baru untuk menuju level lebih tinggi.

 

·         Singkirkan hal yang mengganggu fokusnya

Jangan biarkan mereka terus menerus menghabiskan waktunya bermain gadget. Biarkan dia belajar menjadi dewasa dan mengambil tanggungjawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menantang Limiting Beliefs

Menyerah sebelum memulai

Memprogram ulang limiting belief