Apa itu emotional blackmail ?

Apa itu emotional blackmail ?

Adalah Tindakan manipulasi yang dilakukan pasangan agar keinginannya terpenuhi, termasuk memberi tekanan dan ancaman.

 

Secara garis besar pelaku mempermainkan 3 asepk kejiwaan korbannya yaitu fear, obligation dan guilty.

·         Fear, Dia akan memanipulasi dari segi rasa takut, takut akan kehilangan, takut akan keselamatan dan reputasi akan buruk. Pelaku membuat Lo membayangkan kalo hidup Lo akan lebih buruk jika ga menuruti permintaannya. Yang disudutkan adalah posisi yang salah Lo, mereka menempatkan diri seolah – olah dia hanya menjalnkan konsekuensi dari pilihan Lo. Contoh :

“aku akan lompat dari lantai 3 kalo kamu ga mau balikan sama aku.”

“aku doakan kehidupan kamu sama pacarmu ga akan tenang.”

“kalau kamu berani cerita ke orang lain, foto bugilmu akan ku sebar di internet.”

·         Obligation, Dia mempertanyakan tanggungjawab dan kewajiban Lo terhadap peran dalam hubungan. Dia menempatkan Lo di posisi salah dan dia benar. Tindakan yang dia ambil seolah sebagi respon dari sikap Lo. Biasanya si korban dimanipulasi supaya persepsinya dibuat setuju dengan sudut pLong pelaku. Si korban mempertanyakan keberhagaan dirinya, merasa tidak berharga dan rendah diri. Hingga akhirnya si korban meminta maaf dan mati -matian memperbaiki keadaan. Contoh :

“kemarin aku diemin kamu karena emosi, salah sendiri kenapa bikin aku emosi.”

“kalo kamu nurut, ga mungkin aku nampar kamu.”

“aku bisa cari yang lain di sini kalo kamu ga nurutin permintaan aku.”

 

·         Guilty, Lo dibuat merasa bersalah. Pelaku memposisikan diri sebagai korban yang sedang dalam posisi sulit. Si korban diposisikan menjadi pelaku yang akan menambah beban derita. Yang ingin disampaikan pelaku adalah memperbaiki keadaan dia adalah tugas Lo, hanya Lo yang bisa memperbaiki keadaannya, memburuk atau membaknya kehidupan dia sekarang ada di tangan Lo. Kalo Lo ga nolong, maka hidupnya kan hancur. Dan itu salah Lo, Lo akan merasa mersalah. Contoh :

“Cuma kamu yang bisa tolongin aku dari keterpurukan ini.”

“selama ini aku kuat karena kamu, aku ga tahu akan selemah apa tanpa kamu.”

“aku baru aja bangkrut, plis jangan tinggalin aku sekarang.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menantang Limiting Beliefs

Menyerah sebelum memulai

Memprogram ulang limiting belief