Perbedaan antara pemenang dan pecundang

Mental pemenang membuat Lo mampu melewati berbagai hambatan dari dalam atau luar diri Lo. Dia juga memberi Lo kekuatan untuk bertahan menghadapi berbagai ujian hingga akhirnya Lo keluar sebagai pemenang. Ketika mental pemenang Lo menjadi kuat, ketika itulah mental pecundang Lo menghilang.

Mental pecundang bukan menguasai orang yang sedang mengalami kekalahan akan tetapi itu adalah mentalitas negative yang Lo dibiarkan maka kemampuan Lo dalam mengalahkan penderitaan, cobaan hidup akan menurun.

 

Kalo Lo mengalami keadaan yang tidak meguntungkan, Lo pasti pernah menganggap bahwa itu adalah kenangan buruk, akan tetepi tergantung bagaimana Lo menyikapi pengalaman Lo akan menentukan bagaimana Lo mengambil pelajaran dari sana.

 

Lo mungkin pernah mengalami kejadian buruk yang diakibatkan sikap tidak ramah dari orang lain, akan tetepi Lo ditempatkan dalam wadah yang sama dan setiap hari harus bertemu. Mau gamau Lo kudu mulai berdamai dengan dia dan diri Lo sendiri. Sadarilah bahwa kalo Lo mencoba melarikan diri dari penderitaan, maka Lo akan berlari sepanjang hidup dan ga benar – benar matang sebagai manusia.

 

Siapapun yang telah keluar dari penderitaan adalah orang yang lulus dari ujian hidup, mereka menyadari situasi buruk itu dan bersedia menghadapinya. Masalah atau penderitaan ga boleh jadi penghalang pLongan Lo akan masa depan. Di tengah kesulitan yang Lo hadapi, Lo bisa tetep belajar, menyelesaikan pekerjaan rumah, atau melakukan kebaikan lainnya.

 

Ketika Lo merasa sedih wajar kok kalo Lo nangis, tapi jangan biarkan hal itu mengaburkan pandangan Lo jauh ke depan. Kalo Lo punya tujuan mulia dan Lo menyadari bahwa Lo terpasung oleh kesulitan, Lo tetep harus mampu melihat menembus pembatas dan penghalang apapun.

 

Orang yang lebih dulu sukses udah memberi pembuktian bahwa akan ada orang lain yang mampu mencapai hasil yang sama bahkan lebih untuk meraih kesuksesan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menantang Limiting Beliefs

Menyerah sebelum memulai

Memprogram ulang limiting belief