Apa itu outcome thingking

 Outcome thingking merupakan filosofi dari neuro linguistic programming, dasar pemikirannya ada dua. Pertama kalo Lo berada pada kondisi yang tidak Lo inginkan (present / problem state) ia harus memiliki pertanyaan :

Kondisi seperti apa yang Lo inginkan (desired state) ?

 

Pertanyaan sebelumnya guna mencari solusi terkait persoalan yang Lo hadapi. Misal ada orang sakit gigi, ia dapat terus menerus memilih menderita dengan sakit itu atau meminum obat untuk mengurangi sakitnya.

 

Kedua dengan menjiwai apa yang Lo inginkan. Maka keinginan tersebut akan berbalik menuntun perilaku Lo. Outcome adalah akibat atau hasil dari tercapainya suatu goal. Misal Lo ada di padang pasir dan kerongkongan Lo kering haus (ini Namanya present state), kemudian Lo tetep optimis bahwa Lo bisa meminum air segar dan membayangkannya dengan jelas kalo Lo bisa meminum air (future pace). Kemudian keinginan itu terwujud ketika ada rombongan yang lewat gurun pasir dan menawarkan air minum pada Lo. Setelah minum secukupnya Lo merasa segar (outcome).

 

Berdasarkan arah pencapaiannya goal dapat dibedakan menjadi dua yang pertama adalah outcome goal : tempat tujuan yang mana Lo sedang bergerak mendekatinya (misal menginginkan air minum)

Kedua adalah process goal yakni usaha Lo mencapai goal tersebut, bagaimana Lo tiba di tempat tujuan (upaya mendapatkan air) .

 

Outcome goal Lo nyatakan dalam visi misi, lalu dipecah menjadi goal yg dapat Lo proses.

 

Suatu outcome disebut well-formed bilamana memenuhi kriteria : pernyataan positif dan spesifik, dirancang atas inisiatif sendiri dan dapat diusahakan sendiri, memiliki konteks jelas, kapan dan dimana, tanggal, lokasi yang jelas akan dicapai atau terlaksana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menantang Limiting Beliefs

Menyerah sebelum memulai

Memprogram ulang limiting belief